
PROFIL
PON.PES ANNUR AL GHOZALI DAN MHM
I. LETAK GEOGRAFIS
pondok pesanten annur al ghozali sangatlah cocok untuk pemngembangan ilmu-ilmu agama, belajar membaca dan menulis huruf arab serta memperdalam kitab-kitab kuning kerena lokasinya yang strategis, cukup jauh dari kermaian sedikitnya rumah penduduk dan damai, kerena letaknya dekat dengan jalur lalulintas, maka tidaklah sulit untuk menempuh pondok ini.
I. FASILITAS
sebagai pesantren yang terhitung masih baru dan berkembang pesat di daerah nganjuk, pondok Anuur Al Ghozali dalam waktu relatif singkat telah mempunyai sarana yang cukup memadahi diantaranya :
a. Asrama
untuk menampung santri yang cukup banyak dari berbagi daerah, pondok pesantren yang mempunyai beberapa komplek serta kamar yang berjumlah delapan komplek (dari A sampai H) yang masing-masing kompluk terdiri atas tiga sampai empat kamar,
b.GEDUNG MADRASAH
seiring perkembangan siswa yang semakin pesat, maka pondok pesantren selalu mengadakan pembangunan dan perbaikan sebagai upaya menyediakan fasilitas yang dibutuhkan anak didik.
sampai saat ini madrasah telah mempunyai 14 lokal, masing-masing berukuran 7X8 M lengkap dengan meja kursinya dan sebuah kantor yang cukup memadahi serta disediakan pula tempat parkir sepeda/sepeda motor bagi siswa berupa dua terop berukuran besar serta halaman yang luas dilengkapi dengan pertamanan bunga berjejer rapi di muka kelas masing-masing, sehingga tercpitalah suasana yang nyaman,
c. Masjid
ibadah merupakan kebutuhan rohani setiap manusia dan ibadah yang sempurna memerlukan suana yang damai yang timbul dari orang itu sendiri, dan tempat ibadah itu bisa menjadikan suana damai dan khusuk, oleh kerna itu pondok pesantren Annur Al Ghozali menyediakan masjid untuk berjama'ah sekaligus sholat jum'at penghini pondok dan masyarakat sekitar.
d. Koprasi dan Wartel
sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan para santri, maka didirikan koprasi pondok pesantren (kopontren) yang menyediakan berbagai perlenkapan kegiatan belajar serta kebutuhan sehari-sehari, salah satu saranayang dimiliki pondok pesantren annur al ghozali lagi yaitu sebuah wartel (warung telekomunikasi) yang dibangun mulai tahun 1997 untuk menjalani hubungan informasi dengan daerah lain, serta masih banyak sarana yang lain.
III METODE PENGAJARAN
semenjak berdirinya MHM pon.pes annur al ghozali selalu menitik beratkan pada penganjar pelajaran qowaid (gramatika ) seperti ilmu nahwu, shorof, balagho serta akhlak yang sekaligus menjadi ciri khas MHM pon.pes tegalrejo.
metode (cara pemberitahuan materi pelajaran pada anak didik) di MHM, tidaklah berbeda pada metode-metode lembaga pendidikan lain. sebagai lembaga pendidikan yang bertumpu pada bidang agama, yang tentunya sangat memegang teguh pada sari'at agama islam, MHM memberikan waktu belajar mengajar yang sebaik mungkin, dengan kemungkinan berdampak negatif sekecil-kecilnya, yang tejadi atas pelanggaran norma dengan membatasi antara siswa dan siswi MHM, atas dasar tujuan tersebut MHM menepatkan waktu pagi pukul 07.30 - 11.30
PON.PES ANNUR AL GHOZALI DAN MHM
I. LETAK GEOGRAFIS
pondok pesanten annur al ghozali sangatlah cocok untuk pemngembangan ilmu-ilmu agama, belajar membaca dan menulis huruf arab serta memperdalam kitab-kitab kuning kerena lokasinya yang strategis, cukup jauh dari kermaian sedikitnya rumah penduduk dan damai, kerena letaknya dekat dengan jalur lalulintas, maka tidaklah sulit untuk menempuh pondok ini.
I. FASILITAS
sebagai pesantren yang terhitung masih baru dan berkembang pesat di daerah nganjuk, pondok Anuur Al Ghozali dalam waktu relatif singkat telah mempunyai sarana yang cukup memadahi diantaranya :
a. Asrama
untuk menampung santri yang cukup banyak dari berbagi daerah, pondok pesantren yang mempunyai beberapa komplek serta kamar yang berjumlah delapan komplek (dari A sampai H) yang masing-masing kompluk terdiri atas tiga sampai empat kamar,
b.GEDUNG MADRASAH
seiring perkembangan siswa yang semakin pesat, maka pondok pesantren selalu mengadakan pembangunan dan perbaikan sebagai upaya menyediakan fasilitas yang dibutuhkan anak didik.
sampai saat ini madrasah telah mempunyai 14 lokal, masing-masing berukuran 7X8 M lengkap dengan meja kursinya dan sebuah kantor yang cukup memadahi serta disediakan pula tempat parkir sepeda/sepeda motor bagi siswa berupa dua terop berukuran besar serta halaman yang luas dilengkapi dengan pertamanan bunga berjejer rapi di muka kelas masing-masing, sehingga tercpitalah suasana yang nyaman,
c. Masjid
ibadah merupakan kebutuhan rohani setiap manusia dan ibadah yang sempurna memerlukan suana yang damai yang timbul dari orang itu sendiri, dan tempat ibadah itu bisa menjadikan suana damai dan khusuk, oleh kerna itu pondok pesantren Annur Al Ghozali menyediakan masjid untuk berjama'ah sekaligus sholat jum'at penghini pondok dan masyarakat sekitar.
d. Koprasi dan Wartel
sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan para santri, maka didirikan koprasi pondok pesantren (kopontren) yang menyediakan berbagai perlenkapan kegiatan belajar serta kebutuhan sehari-sehari, salah satu saranayang dimiliki pondok pesantren annur al ghozali lagi yaitu sebuah wartel (warung telekomunikasi) yang dibangun mulai tahun 1997 untuk menjalani hubungan informasi dengan daerah lain, serta masih banyak sarana yang lain.
III METODE PENGAJARAN
semenjak berdirinya MHM pon.pes annur al ghozali selalu menitik beratkan pada penganjar pelajaran qowaid (gramatika ) seperti ilmu nahwu, shorof, balagho serta akhlak yang sekaligus menjadi ciri khas MHM pon.pes tegalrejo.
metode (cara pemberitahuan materi pelajaran pada anak didik) di MHM, tidaklah berbeda pada metode-metode lembaga pendidikan lain. sebagai lembaga pendidikan yang bertumpu pada bidang agama, yang tentunya sangat memegang teguh pada sari'at agama islam, MHM memberikan waktu belajar mengajar yang sebaik mungkin, dengan kemungkinan berdampak negatif sekecil-kecilnya, yang tejadi atas pelanggaran norma dengan membatasi antara siswa dan siswi MHM, atas dasar tujuan tersebut MHM menepatkan waktu pagi pukul 07.30 - 11.30
SEKILAS BIOGRAFI HADROTUSSYEH K.H IMAM GHOZALI AHMAD
PENDIRI PON.PES. ANNUR AL GHOZALI DAN MHM
TEGALREJO PRAMBON NGANJUK
PENDIRI PON.PES. ANNUR AL GHOZALI DAN MHM
TEGALREJO PRAMBON NGANJUK
figur seorang pendiri laksana surya yang memancarkan cahaya ilmunya pada kita semua. namun kita sering lalai bahwa perjalanan panjangnya adalah permata yang hilang,sehingga kita perlu mencarinya, khasanah dari kisah kehidupan menuju puncak kesabaran menarik unutuk kita telusuri.
(redaksi dpradita@ymail.com)
masa kecil
sejauh 23 km dari kota nganjuk ke arah tenggara, tersebutlah sebuah desa bernama watu dandang (termasuk wilayah kecamatan prambon).layaknya sebuah desa, watu dandang bersuasana damai dengan kehidupan warganya yang aman sentosa adil dan makmur.
dinatara warga sekian tersebut, terdapatlah sebuah keluarga yang bahgia, bapak ahmad demikian nama sang ayah dan nyi maisaroh sebagai istri, kebahagian itu semakin nyata ketika pada tanggal 4 agustus 1927 m, lahirlah seorang bayi laki-laki yang sangat di dambakan kelahiranya, dengan harapan yang menyala, bayi itu di beri nama muhammad yazid.
roda waktu terus bergulir cepat dari hari berganti minggu, minggu hilang datanglah bulan, bulan pergi datanglah tahun,yang akhirnya muhammad yazid pun semakin gesit dan lincah. seperti layaknya anak kecil, ia pun suka bermain dengan teman sebayanya, dikala asiknya bermain, tanpa kesengajaannya tangan kanannya tegores benda tajam sehingga menyebabkan luka dan akibat ia menderiat sakit sampai berkepanjangan. beberapa tabib telah diminati pertolongan, namun sakit yan dideritanya belum juga berkurang. atas kesepakatan keluarga nama Muhammad Yazid diganti ImamGhozali. alhamdulillah sakit Muhammad Yazid berungsur sembuh dengan nama barunya "Imam Ghozali".
tampak kembali wajahnya Imam Ghozali yang selalu gembira dan lucu, ia pun dapat bermain lagi dengan teman sebayanya. bahagia kembali menyelimuti dirinya, begitu pula ayah bundanya yang sangat sayang kepadanya. namun di disaat ia larut dalam kasih sayang kedua orang tuanya, ia harus mengalami kenyataan pahit kerena ditinggal pergi ibundanya untuk selamanya. betapa pilu dan sendu, suasana kelabu merundung keluarga bapak ahmad, ibu maisaroh pulang ke rohmatulloh.
PETUALANGAN DALAM MENGGALI ILMU
Tempaan jiwa, kesabaran, ketabahan, keulatan, kemauan keras serta dorongan dari ayahnya mengantarkan Imam Ghozali untuk menimba ilmu agama, dan dipilihnya pondok sanggrahan sebagai sarana untuk mengawali langkah-langkah pendidikan yang ditempuhnya, dibawah asuhan Bapak K.H Abdul mu'id pada tahun 1942.
tanapa tersa 6 tahun sudah mondok di sanggrahan, kemudian di tahun 1947, ia meneruskan belajar di pon pes Lirboyo. denmgan metode pendidikan yang sitemetik dan rapi serta lingkungan yang agamis, membawa untuk lebih menekuni ilmu-ilmu yang diberikan guru serta kyainya.
ketekunan dan kedisiplinannya juga di irirngi dengan melakukan riyadohnya, diantaranya makan daun ketela selama satu tahun, puasa daud (sehari makan, sehari tidak makan) serta membaca Al-Qur'an dan tahlil tidak pernah absen, selain itu beliau juga pernah berpuasa membisu selama sepekan atas perintah dan nasehat gurunya. disamping itu riyadoh beliau sering kali berziarah ke makam ulama' dan makam para wali, di antranya :
keistimewaan-keistimewaan yang dimilikinya
tercatat bahwa iamam ghozali adalah seorang yang rajin dan disiplin semua kegiatan sehari-sehari dilalui dengan jadwal yang dibuatnya.setiap jam 12 malam beliau bangun untuk melakukan sholat sunat dan menghafal alfiyah ibnu malik sampai subuh. begitulah cara menghafal dan mendalami alfiyah ibnu malik, sampai akhirnya bait demi bait yang berjumlah seribu nadhom dapat dikuasainya dalam waktu 28 hari bertepatan di bulan romadoh.
beliau juga mempunyai sifat sederhana dan tabah dalam menghadapi segala cobaan. pada saat masih menempuh masa pendidikan beliau menderita serangan penyakit jantung, kendati demikian semua pelajaran selalu di hafal dan di pahaminya.
alkhisah di saat mondok di pon.pes. lirboyo beliau mempunyai keistimewaan tersendiri. konon Imam Ghozali pernah ditangkap NIPPON (tentara jepang), pasalnya ada santri yang mengitip markas NIPPON yang berdekatan di gunung klotok dan kepergoksalah satu pasukan jepang. tanpa pikir panjang santri tersebut mengambil langkah seribu kaki menuju pondok lirboyo,pasukan NIPPON pun melakukan pengejaran dan pencarian di pondok lirboyo,sungguh tak diduga, dalam pencarian itu Imam Ghozali yang ditangkap dan ditahan, kerena ia mempunyai ciri-ciri yang sama (gundul), walaupun sebenarnya bukan beliau yang melakukannya. dan didalam tahanan ia dipaksa melakukan baris-berbaris (HEIHO), karena menderita penyakit jantung, maka ia tak dapat menguasai dirinya dan nyaris pingsan.
bersambung dulu
(redaksi dpradita@ymail.com)
masa kecil
sejauh 23 km dari kota nganjuk ke arah tenggara, tersebutlah sebuah desa bernama watu dandang (termasuk wilayah kecamatan prambon).layaknya sebuah desa, watu dandang bersuasana damai dengan kehidupan warganya yang aman sentosa adil dan makmur.
dinatara warga sekian tersebut, terdapatlah sebuah keluarga yang bahgia, bapak ahmad demikian nama sang ayah dan nyi maisaroh sebagai istri, kebahagian itu semakin nyata ketika pada tanggal 4 agustus 1927 m, lahirlah seorang bayi laki-laki yang sangat di dambakan kelahiranya, dengan harapan yang menyala, bayi itu di beri nama muhammad yazid.
roda waktu terus bergulir cepat dari hari berganti minggu, minggu hilang datanglah bulan, bulan pergi datanglah tahun,yang akhirnya muhammad yazid pun semakin gesit dan lincah. seperti layaknya anak kecil, ia pun suka bermain dengan teman sebayanya, dikala asiknya bermain, tanpa kesengajaannya tangan kanannya tegores benda tajam sehingga menyebabkan luka dan akibat ia menderiat sakit sampai berkepanjangan. beberapa tabib telah diminati pertolongan, namun sakit yan dideritanya belum juga berkurang. atas kesepakatan keluarga nama Muhammad Yazid diganti ImamGhozali. alhamdulillah sakit Muhammad Yazid berungsur sembuh dengan nama barunya "Imam Ghozali".
tampak kembali wajahnya Imam Ghozali yang selalu gembira dan lucu, ia pun dapat bermain lagi dengan teman sebayanya. bahagia kembali menyelimuti dirinya, begitu pula ayah bundanya yang sangat sayang kepadanya. namun di disaat ia larut dalam kasih sayang kedua orang tuanya, ia harus mengalami kenyataan pahit kerena ditinggal pergi ibundanya untuk selamanya. betapa pilu dan sendu, suasana kelabu merundung keluarga bapak ahmad, ibu maisaroh pulang ke rohmatulloh.
PETUALANGAN DALAM MENGGALI ILMU
Tempaan jiwa, kesabaran, ketabahan, keulatan, kemauan keras serta dorongan dari ayahnya mengantarkan Imam Ghozali untuk menimba ilmu agama, dan dipilihnya pondok sanggrahan sebagai sarana untuk mengawali langkah-langkah pendidikan yang ditempuhnya, dibawah asuhan Bapak K.H Abdul mu'id pada tahun 1942.
tanapa tersa 6 tahun sudah mondok di sanggrahan, kemudian di tahun 1947, ia meneruskan belajar di pon pes Lirboyo. denmgan metode pendidikan yang sitemetik dan rapi serta lingkungan yang agamis, membawa untuk lebih menekuni ilmu-ilmu yang diberikan guru serta kyainya.
ketekunan dan kedisiplinannya juga di irirngi dengan melakukan riyadohnya, diantaranya makan daun ketela selama satu tahun, puasa daud (sehari makan, sehari tidak makan) serta membaca Al-Qur'an dan tahlil tidak pernah absen, selain itu beliau juga pernah berpuasa membisu selama sepekan atas perintah dan nasehat gurunya. disamping itu riyadoh beliau sering kali berziarah ke makam ulama' dan makam para wali, di antranya :
- K.H Ma'ruf kedonlo kediri
- K.H Abu Bakar Bandar KIdul Kediri
- kemakam Batu Ampar Madura
- KE pemakaman setono gedong kediri tiap malam jum'at dan lain-lain.
keistimewaan-keistimewaan yang dimilikinya
tercatat bahwa iamam ghozali adalah seorang yang rajin dan disiplin semua kegiatan sehari-sehari dilalui dengan jadwal yang dibuatnya.setiap jam 12 malam beliau bangun untuk melakukan sholat sunat dan menghafal alfiyah ibnu malik sampai subuh. begitulah cara menghafal dan mendalami alfiyah ibnu malik, sampai akhirnya bait demi bait yang berjumlah seribu nadhom dapat dikuasainya dalam waktu 28 hari bertepatan di bulan romadoh.
beliau juga mempunyai sifat sederhana dan tabah dalam menghadapi segala cobaan. pada saat masih menempuh masa pendidikan beliau menderita serangan penyakit jantung, kendati demikian semua pelajaran selalu di hafal dan di pahaminya.
alkhisah di saat mondok di pon.pes. lirboyo beliau mempunyai keistimewaan tersendiri. konon Imam Ghozali pernah ditangkap NIPPON (tentara jepang), pasalnya ada santri yang mengitip markas NIPPON yang berdekatan di gunung klotok dan kepergoksalah satu pasukan jepang. tanpa pikir panjang santri tersebut mengambil langkah seribu kaki menuju pondok lirboyo,pasukan NIPPON pun melakukan pengejaran dan pencarian di pondok lirboyo,sungguh tak diduga, dalam pencarian itu Imam Ghozali yang ditangkap dan ditahan, kerena ia mempunyai ciri-ciri yang sama (gundul), walaupun sebenarnya bukan beliau yang melakukannya. dan didalam tahanan ia dipaksa melakukan baris-berbaris (HEIHO), karena menderita penyakit jantung, maka ia tak dapat menguasai dirinya dan nyaris pingsan.
bersambung dulu
Langganan:
Postingan (Atom)